26 Februari 2008

SOS!!!!!

Aku butuh jalan! Terserah kau mau beri aku apa. Rel sepur, lintasan udara, jalan raya berasapal parah atau jalan licin berbatu bekas injakan badan kontainer pun aku mau. Yang penting aku bisa menggerakkan kaki-kakiku kembali menyebrangi culasnya hidup dan menyiangi gelapnya rimba.

Kau minta berapa? Kalau uang aku tak punya. Yang aku simpan cuman kerikil-kerikil kecil penjelmaan air mata perih orang tersisih, yang mengkristal, lalu kukumpulkan bertahun-tahun hingga menggunung. Apa kau terima? Kalau tidak, relakan aku jadi budak. Atau kau cukup menganggapku sebagai pembantu yang rela pukul sapu seperti sekelompok TKW naas di negri bringas.

O, terserah! Yang pasti, berilah aku jalan. Minggir! Menyingkir! Atau kau menunggu kuusir hingga kukuasai jalanmu? O, tidak! Aku bukan orang jahat.

Baiklah! Aku punya waktu 3x24 jam. Kalau kau tak menyerahkan jalanku, akan kulempar kau pakai sepatu. (aku sadis bukan?)

Ya sudah terserah!

Kau memang tak pernah niat memberi aku jalan, bukan? Kalau begitu, akan kucari jalan itu. SENDIRI! Aku akan mencarinya. Aku tak mau kalah dengan ayam yang rela mengais tanah hanya demi cacing. Akan kukais hidup! Akan kukais selokan! Akan kukais ridlo Tuhan. Agar aku menemukan jalan.

Tidak ada komentar: