26 Februari 2008

Rumah-Rumah yang kembali berair

Aku memang tinggal di daerah tinggi. Terserah kau mau panggil aku anggun (anak nggunung) atau suku pedalaman. Yang pasti, aku hidup di lingkungan yang dikelilingi pohon-pohon, hamparan padi, jagung ketela dan juga monyet (meskipun binatang itu tak lagi muncul di kampungku!!). Tapi, sumpah! Aku turut meneteskan air mata melihat daerah rendah yang jadi langganan banjir-banjur. Aku tak tega melihat rumah-rumah mengapung. Karena yang aku tahu, itu bukan bentuk rumah sungai di pinggiran Musi atau dermaga bergoyang yang sengaja ditumbuhi 'GRIYA'. Lalu apa yang musti kita lakukan? Masihkan kita nekat main gitar (kecuali musisi) di tengah saudara-saudara kita yang mengap-mengap di dalam air keruh?

Seandainya kau SUPERMAN, apa yang akan kau lakukan?

Seandainya kau GATOT KACA, apa yang akan kau perbuat?

Seandainya kau PRESIDEN, apa yang ingin kau sumbangkan?

Seandainya kau KOORRUPTOR, apakah kau mau membagi sedikit hasil curianmu untuk membangun tanggul? (sebelum kau disiksa dunia akherat)

Seandainya kau ORANG BIASA, apa yang ingin kau pikirkan.

Jawablah! Seandainya kau jadi SEANDAINYA!


Tidak ada komentar: