25 Januari 2010

makalah jurnalistik

Jadi wartawan muda?
Siapa takut!!!


By: Ismun Faidah (Vie’s)















WORKSHOP JURNALISTIK
SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010


Pengantar

Seharusnya, life skill yang pertama diberikan dalam pelajaran bahasa di bangku sekolah adalah ketrampilan kewartawanan. Siswa dididik menjadi kreatif dan inovatif dalam mengelola ragam bahasa. Nantinya diharapkan mereka mampu menjadi kader-kader pers yang handal dan professional.
Alangkah bangga sekolah kita bila salah satu atau salah dua muridnya menjadi seorang jurnalis terkemuka. Betapa bahagianya guru-guru, terutama guru Bahasa Indonesia melihat anak didiknya menjadi pahlawan pena. Karenanya, dalam kesempatan ini, hendaknya kita siapkan diri menjadi insan pers sejati!

Sekilas tentang Jurnalistik

Pengertian Jurnalistik
- Etimologis
Berasal dari bahasa Perancis – journ : catatan atau laporan harian
Secara singkat, jurnalistik berarti kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.
- Kamus
Jurnalistik berarti kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.
- Ensiklopedi Indonesia
Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.
Sekilas Perkembangan Jurnalistik
- Kelahiran Wartawan Pertama
Pada zaman Romawi lahir wartawan-wartawan pertama. Terdiri atas budak-budak belian yang oleh pemiliknya diberi tugas mengumpulkan informasi, berita-berita, bahkan juga menghadiri sidang-sidang senat dan melaporkan semua hasilnya baik secara lisan maupun tulisan.
- Jurnalistik di Eropa
Di Jerman, terbit surat kabar pertama bernama Avisa Relation Order Zeitung pada 1609. sembilan tahun kemudian, surat kabar tertua bernama Courante Uyt Italian en Duytschland terbit di Belanda. Pada 1662 Curant of General News terbit di Inggris.
- Zaman Penjajahan di Indonesia
Jurnalistik pers mulai dikenal pada 1744 ketika sebuah surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada abad 20, Medan Prijaji sebagai surat kabar pertama milik bangsa Indonesia terbit di Bandung. Medan Prijaji dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono.
- Jurnalistik dalam Orde Reformasi
Sejak kejatuhan rezim Soeharto, kebebasan jurnalistik berubah secara drastis menjadi kemerdekaan jurnalistik. Departemen Penerangan sebagai malaikat pencabut nyawa pers dibubarkan.
UU Pokok Pers No.21/1982 diganti dengan UU Pokok Pers No.40/1999. Siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Siapa pun bisa menjadi wartawan dan masuk dalam organisasi pers mana pun.
Bentuk Jurnalistik
Jurnalistik dibagi menjadi tiga bagian besar:
1. Jurnalistik media cetak (newspaper and magazine journalism)
2. Jurnalistik media elektronik auditif (radio broadcast journalism)
3. Jurnalistik audio visual (television journalism)
Produk Jurnalistik
Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkalanya seperti radio, televisi, dan media on-line internet.
Produk itu dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Berita (news), meliputi:
a. Berita langsung (straight news)
b. Berita menyeluruh (comprehensive news)
c. Berita mendalam (depth news)
d. Laporan mendalam (depth reporting)
e. Berita penyelidikan (investigative news)
f. Berita khas (feature news)
g. Berita gambar (photo news)
2. Opini (views)
Meliputi: tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca.
3. Iklan (advertising)
Dari ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik, sementara iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada teknik jurnalistik.
Ruang Lingkup Pers
Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk pada media cetak berkala. Dalam arti luas, pers selain menunjuk pada media cetak berkala juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audiovisual berkala. Pers dalam arti luas disebut media massa.
Fungsi Utama Pers
- Informasi (to inform): memberikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat luas secara actual, akurat, factual, menarik, benar dan jernih.
- Edukasi (to educate): Wilbur schramm dalam men, massage and media (1973) pers adalah whatcer, teacher, forum (pengamat, guru dan forum). Jadi informasi yang disampaikan pers, hendaknya bersifat mendidik.
- Koreksi (to influence): pers adalah pilat demokrasi keempat setelah lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Kehadirannya sebagai pengawas agar kekuasaan itu tidak korup dan absolute.
- Rekreasi (to entertain) : pers harus mampu memerankan diri sebagai wahana yang menyenangkan bagi masyarakat. Cerpen, teka-teki ataupun anekdot yang disajikan hendaknya tidak bersifat negative.
- Mediasi (to mediate): artinya sebagai penghubung, mediator/fasilitator. Fungsinya menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, orang yang satu dengan orang yang lain, peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain dalam waktu yang sama.
Karakteristik Pers
- Periodesitas : pers harus terbit secara teratur pada waktu yang sudah direncanakan.
- Publisistas : pers ditujukan kepada masyarakat luas.
- Aktualitas : memuat hal baru dan hangat.
- Universalitas : menyangkut seluruh bidang kehidupan manusia
- Objektivitas : nilai moral yang dipegang pers dalam menjalankan profesi jurnalistiknya.
Tipologi Pers
1. Pers berkualitas (quality newspaper)
Penerbitan pers berkualitas memilih cara penyajian yang etis, moralis, intelektual. Sangat dihindari pola dan penyajian pemberitaan yang bersifat emosional frontal. Pers jenis ini sangat meyakini pendapat: kualitas dan kredibilitas media hanya bisa diraih melalui pendekatan profesionalisme secara total. Ditujukan untuk masyarakat kelas menengah atas.
2. Pers populer (popular newspaper)
Pers populer sangat menekankan nilai serta kepentingan komersial. Pers ini lebih banyak dimaksudkan untuk memberikan informasi dan rekreasi (hiburan). Sasaran pembaca pers populer adalah kalangan menengah-bawah.
3. Pers kuning (yellow newspaper)
Disebut pers kuning karena penyajian pers jenis ini banyak mengeksploitasi warna. Bagi pers kuning, kaidah baku jurnalistik tak diperlukan.Berita tak harus berpijak pada fakta, tetapi bisa saja didasari ilusi, imajinasi, dan fantasi.
Pers kuning menggunakan pendekatan jurnalistik SCC (Sex, Conflict, Crime). Pers kuning lebih banyak ditujukan kepada masyarakat pembaca kelas bawah.
Jenis dan Wilayah Sirkulasi Pers
1. Pers komunitas (community newspaper)
2. Pers lokal (local newspaper)
3. Pers regional (regional newspaper)
4. Pers nasional (national newspaper)
5. Pers internasional (international newspaper)
Pilar Penyangga Pers
1. Idealisme
2. Komersialisme
3. Profesionalisme


Nilai berita
1. Keluarbiasaan, berita adalah sesuatu yang luar biasa. Semakin besar suatu peristiwa semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkan.
2. Kebaruan, berita adalah sesuatu yang baru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti.
3. Akibat, dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal yaitu seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak.
4. Aktual, berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa saja yang belum diketahui, tentang apa saja yang akan terjadi hari ini atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dengan opini sebelumnya sehingga opini itu mengandung informasi penting dan berarti.
5. Kedekatan, berita adalah kedekatan, baik secara geografis maupun psikologis.
6. Informasi, informasi yang diberikan harus bermanfat bagi khalayak.
7. Konflik, berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.
8. Orang penting
9. Ketertarikan manusiawi
10. Kejutan, berita bisa membawa sebuah kejutan yang tidak pernah terduga.
11. seks


Menyusun Berita

Suatu berita dikatakan lengkap bila memberi keterangan tentang apa peristiwanya, siapa yang mengalami, kapan, di mana mengapa dan bagaimana suasananya. Secara popular kita kenal dengan 5W+1H : what, who, when, where, why dan how. Atau 3A+3M : Apa, si-Apa,meng-Apa, di-Mana, bila-Mana, bagai-Mana

Jenis-jenis berita berdasarkan teknik penyajiannya
1. Berita Langsung (Inggris: straight news, hard news, spot news)
Berita langsung adalah berita yang penulisannya lugas, langsung dan apa adanya. Berita langsung disajikan untuk menyampaikan kejadian kepada pembaca. Aktualitas berita mutlak diperlukan. Actual untuk surat kabar diartikan sebagai kejadian hangat yang belum ditulis oleh surat kabar lain. Bagi pembaca, berita hangat jauh lebih menarik untuk dibaca.
Namun tidak semua tulisan di media dibaca semua oleh para pembaca. Surat kabar biasanya dibaca dengan cepat, sekilas, dalam suasana tergesa-gesa atau tidak sungguh-sungguh. Karena itu, klimaks atau kejadian yang peling penting didahulukan sedang keterangan lain disusulkan. Susunan itu disebut piramida terbalik. Fungsinya mempermudah seseorang menangkap pokok berita.
Susunan piramida terbalik


Contoh
Orang melihat seorang gadis jatuh dari sepeda motor di depan Masjid Agung Batang, melihat gadis itu tertindas motor di belakangnya, kemudian melihat gadis itu diangkut ke rumah sakit.
Dalam menyampaikan berita, tentu kita tidak memulai dengan:
Pukul 06.30 seorang siswa SMA Ahmad Yani Batang berangkat sekolah dengan sepeda motor bebek hitam dari perumahan Bukit Asri. Tapi sayang, pagi itu hujan turun dengan lebatnya sehingga pengendara motor dan mobil tidak bias melihat keadaan jalan dengan jelas.
Dan rupanya, nasib gadis itu lagi buruk. Ketika motornya melintas di depan masjid Agung Batang, seorang tukang parker menyeberang. Terpaan hujan deras dan angin kencang yang menyapu wajah gadis itu membuat pandangannya kabur. Dia sempat mencoba menghindar. Tapi karena jalan licin dia terpeleset jatuh. Tubuhnya terpental ke jalanan dan tergilas motor di belakangnya.
Justru hal penting dulu yang disampaikan:
Siswa SMA Islam Ahmad Yani Meniggal Tergilas Motor
Mawar, siswa SMA Ahmad Yani Batang, kemarin pagi meninggal dunia karena tergilas sepeda motor. Dia sempat dibawa ke RSUD Batang. Namun karena pendarahan hebat di kepalanya, nyawanya tak dapat ditolong.
Hujan lebat pukul 06.30 kemarin, dengan sepeda motor bebeknya dia berangkat dari perumahan Bukit Asri menuju SMA Islam Ahmad Yani. Saat menghindari tukang parker yang menyebrang di depan Masjid Agung Batang motornya terpeleset. Dia terlempar ke tengah jalan dan tergilas sepeda motor di belakangnya.
Saat dikabari anaknya mendapat kecelakaan, orang tuanya langsung menangis histeris dan sambil memeluk tubuh Mawar yang terbujur kaku di kamar mayat.


2. Berita Ringan (soft news)
Adalah berita yang tidak mengutamakan penting atau hangatnya suatu kejadian. tapi lebih menitik beratkan pada segi manusiawi (human interest). Berisi tentang kejadian yang menyentuh perasaan, kejadian yang menyangkut orang biasa tapi luar biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Gaya bahasanya ringan. Menggunakan prinsip piramida tegak dan biasanya kronologis. Contoh: Kilasan Kawat (Kompas)

3. Berita Kisah (feature)
Berita ini mengutamakan pelacakan latar belakang peristiwa dan disampaikan dengan bahasa yang menyentuh perasaan, penyajian yang menarik, indah dan memikat. Jenis berita ini lebih mengembangkan alur/plot. Tak jarang muncul sudut pandang penulisnya sendiri.
Dalam penulisan feature, topik sebaiknya dirumuskan dalam satu kalimat utuh. Syaratnya: kalimat itu tidak bersifat konklusif. Tidak menyimpulkan. Kalimat topik pada cerita feature hanya bersifat memaparkan atau menjelaskan.
Setiap cerita feature harus membawa atau dapat melahirkan pesan moral tertentu. Pesan moral feature disampaikan secara tersurat melalui penuturan reporter secara langsung (manifest message). Bagi surat kabar yang dikelola secara profesional, kedudukan feature sebagai salah satu bentuk karya jurnalistik sastra, tidak hanya untuk memenuhi aspek kesemestaan media massa semata. Feature sekaligus dapat meningkatkan citra media di mata khalayak.
Fungsi Feature

a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.

Jenis-Jenis Feature
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how to do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)
4. Reportase

Pengertian Reportase
Reportase adalah kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/ narasumber dan kemudian menuliskannya dalam bentuk berita (produk) jadi. Informasi itu didapat melalui pengamatan, wawancara dan penelitian dan ditulis dengan bahasa yang luwes. Gaya penulisannya sama dengan feature. Bedanya, reportase lebih menonjolkan data.
Vitalitas Reporter
Vitalitas adalah syarat utama wartawan tangguh, yaitu mengerjakan yang biasa-biasa saja dengan cara yang luar biasa. Menjadi reporter bukan pertama-tama karena kecantikan dan kegaghan, bukan keluwesan bergaul, bukanlah rasa ingin tahu, bukan juga pengetahuan luas dan dalam, melainkan ketekunan, kegigihan dan vitalitas. Rangkaian yang mnyertai vitalitas itu adalah: menemukan peristiwa dan jalan cerita, cek-ricek-tripel cek jalan cerita, memastikan sudut berita, menentukan lead atau intro, menulis berita.
Vitalitas dalam kisah wartawan muda Barry Bradley berikut patut dicontoh (Vademekum Wartawan, 1997, hal.63).

Hal-Hal Penting dalam Penyusunan Berita

Teras Berita (Lead)
Sepuluh pedoman penulisan pokok/teras berita (lead)
1. Harus mencerminkan pokok terpenting berita. Alenia pertama maksimal tiga kalimat.
2. Jangan lebih dari 30-40 kata. Bila lead singkat, misal terdiri dari 25 kalimat atau kurang, itu lebih baik.
3. Mudah dipahami dan dimengerti. Ditulis dengan kalimat singat dan sederhana. Terdapat satu gagasan dalam satu kalimat. Tidak memuat sekaligus unsure 5W+1H.
4. Hal-hal yang kurang penting hendaknya dimuat di tubuh berita (body)
5. Dapat dimulai dengan kejadian apa yang diberitakan.
6. Dapat dimulai dari pelaku kejadian. terlebih kalau ‘siapa’ itu adalah tokoh penting atau artis terkenal.
7. Lead jarang menggunakan unsur when. Biasanya digunakan kalau mengandung arti khusus.
8. Urutan unsur sebaiknya tempat (where) dulu, kemudian disusul waktu (when).
9. Unsur how dan why sebaiknya diuraikan di tubuh berita.
10. dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang (quotation lead), asal tidak terlalu panjang. Alenia berikutnya segeta ditulis nama, tempat dan kesempatan dia membuat pertanyaan.

Macam-macam Lead

1. Pokok berita rangkuman (summary lead)
2. Pokok berita ceritaan (narrative lead)
3. Pokok berita kutipan ( quotation lead)
4. Pokok berita pertanyaan (question lead)
5. Pokok berita teka-teki (teaser lead)

Judul/Kepala Berita
Judul berita sebaiknya menggunakan kalimat pendek. Sehingga dalam sekali pandang, pembaca yang waktunya sempit dapat membaca semua berita penting pada saat itu.
Pokok berita
Pembobol uang nasabah bank melalui anjungan tunai mandiri (ATM) merupakan komplotan yang sangat mahir. Kini setidaknya mereka telah merekam 240ribu personal identification number (PIN)milik pemegang kartu ATM. (sm.25/01)
Judul berita
‘Sindikat Rekam 240.000 PIN’


Gaya Bahasa
Ciri utama bahasa jurnalistik di antaranya sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, mengutamakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah serta etika bahasa baku.
Bahasa terurai:
Telah terjadi banjir di jalan raya Desa Lumbir dan Kedunggede, Kecamatan Lumbir, Banyumas. Jalan itu termasuk Jalur selatan Purwokerto-Bandung. Jalan itu berjarak sekitar 60 km dari purwokerto. Genangan air menutupi jalan itu hingga mencapai ketinggian satu meter sehinga banyak kendaraan yang tidak bias lewat. Banjir itu menyebabkan macet hingga mencapai panjang kira-kira tiga kilo meter lebih sehingga banyak kendaraan yang tidak berani lewat karena takut terjebak macet.
Bahasa ringkas:
Jalur selatan purwokerto-Bandung, tepatnya di jalan raya Desa Lumbir dan Kedunggede, Kecamatan Lumbir, Banyumas, sekitar 60 km dari Purwokerto, semalam banjir. Genangan air menutup jalan hingga ketinggian sekitar satu meter.
Akibat banjir, arus lalu lintas di jalur selartan hingga pukul 21.00, macet. Puluhan kendaraan tak berani lewat karena khawatir terjebak. Ratusan kendaraan dari purwokerto dan sebaliknya menunggu di tepi jalan hingga air surut. Panjang antrean kendaraan kendaraan baik ke barat maupun ke timur mencapai tiga kilometer lebih.

Pemberitaan yang jernih
Kekeruhan pikiran bias membuat orang lain enggan membaca berita yang kita tulis. Karenanya, kita harus menjaga pikiran tetap urut, tak melompat-lompat, apalagi sampai ada hal yang bertentangan.
Pikiran yang kusut:
Ayah dan ibu duduk di serambi belakang sambil sambil menikmati pisang goreng dan teh poci yang saya hidangkan. Tiba-tiba ada yang memanggil saya dari teras depan. Waktu saya tengok, ternyata ibu yang memanggil saya dan menyuruh saya mengangkat jemuran.

Jernih pikiran:
Ayah sedang duduk di serambi belakang sambil menikmati pisang goring dan the poci yang saya hidangkan. Tiba-tiba ada yang memanggil saya dari teras depan. Waktu saya tengok, ternyata ibu yang memanggil saya dan menyuruh saya mengangkat jemuran.

Langkah-Langkah Menyusun dan Menulis Berita

Wartawan dapat disebut profesi multi: peneliti, penulis cerita, editor. Peneliti karena dia harus mengumpulkan berbagai ragam informasi (observasi, wawancara, riset dokumentasi) di lapangan maupun di balik meja agar memiliki informasi yang cukup dan sekaligus valid untuk menulis berita (cerita).

Bahan Berita
Tidak sembarang kejadian memiliki nilai berita artinya layak dan pantas disajikan sebagai berita. Suatu kejadian baru bernilai jika menyangkut kepentingan bersama. Inipun masih dibagi enurut lingkungannya. Apakah itu lingkungan sekolah(mading), daerah (surat kabar daerah) atau nasional (surat kabar nasional).
Tidak bernilai berita:
1. Majalah dinding: Kakak kehilangan dompetnya waktu naik bus.
2. Daerah : Bulan depan SMA saya mau mengadakan pentas seni,
3. Nasional: Seorang pengendara motor tertabrak kereta api di palang pintu sembilan.
Bernilai berita
1. Mading: Bapak kepala sekolah memberikan piagam kepada siswa yang berprestasi.
2. Daerah: Kebutuhan telur terpenuhi dari hasil ayam ras
3. Nasional: Banjir dandang melumpuhkan kota Jakarta.

Wawancara

Teknik Wawancara

1. Mempersiapkan wawancara. Makin banyak tahu tentang apa dan sia yang akan diwawancarai, makin baik persiapannya. Pelajari subjek secermat-cermatnya dan secepat-cepatnya!
2. Memastikan masalah apa yang ingin diketahui dari subjek. Buatlah draf pertanyaan yang sistematis. Kalau perlu draf itu diberikan pada tokoh yang ingin di wawancarai.
3. Memberitahu kepada yang bersangkutan rencana wawancara itu( untuk media apa, kapan dan dimana wawancara akan dilaksanakan.
4. dating 15 menit dari waktu yang dijanjikan.
5. Hasil wawancara bisa dicatat dengan ingatan, steno atau rekaman sesuai persetujuan subjek.
6. Wawancara dilakukan secara taktis tanpa melupakan strategi.
7. Sumber wawancara harus dihormati jika menyatakan off the record.
8. Menulis bahan mentah yang terkumpul (informasi/opini) menjadi tulisan yang siap dihidangkan di media.

Alat Kelengkapan Wawancara
1. Pertanyaan (yang ingin digali atau diketahui) jika mungkin diketik rapi.
2. Alat pencatat berupa bloknot dan pena yang mudah dibawa.
3. Alat rekam tape recorder kecil.
4. Kamera foto.
5. Kartu identitas /ID Card reporter atau wartawan (jika punya) untuk identitas dan keamanan.


Teknik Menyusun Berita

1. Menetapkan sudut pandang (angle) pemberitaan sesuai (jenis) beritanya
Menetapkan jenis berita yang akan dibuat (straight, soft, feature, analysis), kemudian menetapkan sudut pandang (angle) yang menarikdan menguntungkan. Ukuran menarik-menguntungkan ini tentu saja dengan (perlu) mengingat sebagian besar khalayak yang akan menikmati berita kita. Angle pada dasarnya adalah penonjolan informasi, sekaligus pintu masuk (entry point) ke dalam berita.
Contoh:
Rapat Anggaran DPRD dapat mengambil angle: Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20%, ‘Harga’ Draft RUU Keistimewaan Yogya 500 juta tealistis atau tidak?, Kenaikan Gaji DPRD melebihi gaji PNS.
2. Menulis seluruh (isi) berita
Dengan angle yang ditetapkan kemudian modal dasar dalam menulis berita adalah seluruh rangkaian informasi yang telah didapatkan, yaitu 5W+1H. Karena anglenya adalah anggaran pendidikan 20%, maka yang didulukan adalah fakta yang terungkap dalam rapat tentang anggaran tersebut, beserta seluruh argumentasi yang menyertainya. Begitu pula beberapa komentar pelaku (peserta rapat) maupun pakar/ pengamat pendidikan yang sengaja dihubungi untuk dimintai pendapatnya.
3. Mengedit berita, isi maupun bahasa
Jika berita telah jadi, sentuhan terakhir adalah editing, baik isi maupun bahasanya. Editing isi berarti melihat-mengoreksi adakah isi yang kurang, tidak relevan, kurang sesuai, belum menonjol, dan kurang menyeluruh. Dari bahasa, adakah kalimat yang belum mengalir, sudah sesuaikah antara judul dan lead dan isi seluruh tubuhnya, sudah menggunakan bahasa dan ejaan baku atau belum, dan adakah salah-ketik yang mengganggu pembacaan berita.


****
The end



Daftar Pustaka

Meidina. 2008. menyelami jurnalistik Indonesia. Indoskripsi
Sudiati, Vero.2005.Menjadi Wartawan Muda. Yogyakarta:Pustaka Widyatama

Tugas pribadi
Latihan 1

Mengubah bentuk narasi ke dalam berita.
Sore itu hujan sangat deras. Jalanan licin penuh air. Sutrisno, tukang becak yang biasa mangkal di perempatan kalisari mengayuh becaknya. Dia memakai mantel berwarna biru. Dengan ayunan ringan dia mengantar penumpang. Seorang gadis cantik berambut panjang yang minta di antar menjenguk familinya di RSUD Batang.
Namun tanpa diduga, kijang inova melaju kencang dari arah berlawanan menyelip truk pengangkut pasir. Karena keadan gelap disertai hujan yang makin lebat, kijang itu menabrak becak. Pak sutrisno tersungkur. Becaknya terjungkal. Penumpang becaknya ikut terjungkal bersama becak itu. Sedang bagian depan kijang inova ringsek.


Latihan 2

Buatlah narasi/cerita mengenai salah satu kegiatan disekolahmu. Missal, pekemahan, study tour, baksos, pentas seni, pertandingan olah raga dsb. Tukarkan dengan temanmu. Selanjutnya temanmu mengubah narasi itu ke dalam bentuk berita.

Latihan 3
Tentukan kalimat yang memenuhi syarat jadi judul beritanya!

1. Terjun 116 meter, parasut tersangkut
2. Rapat osis
3. Gaji mentri relative rendah?
4. Pertandingan sepak bola
5. Siswa berprestasi
6. Korupsi
7. Tiga rekomendasi untuk SBY
8. Bus vs truk
9. Menderita kerugian
10. Golkar tetap kritisi pemerintah
11. densus 88
12. kunjungan presiden
13. air terjun Jurugsewu
14. polisi dan ancaman demokrasi
15. dituduh mencuri, waria disiksa polisi
16. DPRD Jateng
17. Gara-gara putus cinta
18. Pabrik tekstil
19. Klub anti poligami diluncurkan
20. Harga sembako

Latihan 4
Buatlah judul
1. Panitia penrimaan CPNS kantor kepegawaian Kota Pekalongan menolak legalisasi ijazah Politeknik Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang karena tanda tangan menggunakan stempel atau scan. Bukan tanda tangan basah
2. seorang tentara dari salah satu batalyon infantry di Jawa Barat berinisial Js (33) mengamuk di depan kantor Telkom Slawi, kamis (26/11} pukul 13.00. dia yang mengenakan seragam mengobrak abrik lapak tempat sayur milik seorang pedagang di pinggir jalan Letjen Suprapto, kecamaran Slawi.
3. sebanyak 11 warga Pemalang diperkirakan terindikasi virus HIV. Seorang di antaranya sudah dalam stadium cukup memprihatinkan.
4. Meski tingkat RT, namun semangat merayakan Idul Adha di RT 01 RW 03 Kelurahan Watesalit Kecamatan Batang timur. Di kampong dengan jumlah 44 kepala keluarga itu mampu menyembelih 6 ekor sapid an 12 ekor kambing.

Latihan 5
1. Ubahlah bahasa terurai yang dicetak miring tebal menjadi bahasa yang ringkas!!
indosiar.com, Jember – Telah terjadi aksi penertiban lapak pedagang kaki lima di Jember, Jawa Timur oleh Satpol PP. Aksi itu terjadi hari kamis tanggal 21 januari 2010. Aksi itu sudah berlangsung untuk yang kedua kali. Aksi itu diwarnai suasana ricuh. Ratusan pedagang nekat melakukan penghadangan di tengah jalan. Mereka beramai-ramai menurunkan lapakyang telah diangkut truk pengangkut milik petugas Satpol PP. aksi itu juga diwarai adu fisik antara pedagang dan Satpol PP. karena kedua belah pihak sama-sama tak bias mengendalikan emosi.
Para pedagang kali lima ini langsung bereaksi begitu melihat puluhan anggota Satpol PP Kabupaten Jember menaikan sebuah lapak keatas mobil pick up. Tindakan penurunan lapak itu berlanjut dengan aksi penghadangan setelah petugas Satpol PP bergerak ke titik penertiban lainnya di Jalan Untung Suropati, Jember. Adu fisik saling dorong pun akhirnya tak terhindarkan.
Sebagian pedagang juga terlihat histeris, tak terima perlakuan anggota Satpol PP yang dianggap seenaknya melakukan penertiban, tanpa mempertimbangkan kebutuhan ekonomi para pedagang.
Keadaan yang tidak kondusif membuat petugas terpaksa membatalkan aksi penertiban tersebut. Sementara para pedagang langsung beramai-ramai menuju kantor Pemkab Jember untuk melakukan dialog. (Tomy Iskandar/Sup)

2. Ubahlah bahasa ringkas yang dicetak miring tebal dibawah ini menjadi bahasa terurai!!!
indosiar.com, Lamongan - Aksi sweeping warga Lamongan pada bonek yang hendak berangkat ke Bandung dilakukan di Stasiun Kereta Api Lamongan, Jawa Timur. Namun ternyata di Stasiun Lamongan, kereta api ini hanya melintas. Warga yang sudah kadung emosi ini melempari para suporter yang ada dalam kereta api dengan batu dan kayu.
Saat melihat truk mengangkut suporter bonek, warga langsung menghadang dan menurunkan puluhan bonek. Bersenjatakan kayu dan batu, warga memukuli bonek. Akibatnya, 2 bonek bernama Abdullah dan Aan, jadi bulan-bulanan. Abdullah yang terluka di pelipis kanan dan mukanya lebam akhirnya harus dirawat di rumah sakit.
Menurut Abdullah, ia bersama 25 bonek mencegat truk hendak ke Bandung untuk menyaksikan laga Persebaya lawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat pada hari Sabtu, namun truk yang ditumpangi tiba-tiba dihadang. Para suporter dipaksa turun lalu dihajar dengan kayu dan batu.
Petugas Polres Lamongan segera mengamankan bonek dari amukan massa dan dibawa ke Mapolres Lamongan. Sejumlah bonek yang tertangkap ini akan dipulangkan kembali oleh petugas Polres Lamongan ke Surabaya, karena hanya membawa uang 5 hingga 10 ribu rupiah, hingga dikhawatirkan malah menimbulkan hal-hal tak diinginkan. (Safari Ranu Wijaya/Sup)

Tugas Kelompok

Latihan 1
Tentukan berita mana saja yang memiliki nilai (news value) dan tentukan jenis beritanya (madding, regional, nasional)
1. Kereta api Bima jurusan Jakarta-Surabaya terlambat 3 jam karena banjir di daerah Kebumen.
2. Seorang siswi SMA (16 th) ditodong kawanan perampok dengan senjata api di muka pasar kira-kira pukul tujuh pagi
3. Iqbal memecahkan kaca jendela rumah Pak Anton saat bermain sepak bola
4. Siswa SMA mendapat hadiah pertama lomba menggambar tingkat Kabupaten.
5. Penggaris siku tertinggal di perpustakaan sekolah siang tadi.
6. hari ini dan besok sekolah kita mengadakan pameran lukisan hasil karya siswa.
7. delapan orang meninggal sekaligus dalam tabrakan maut antara bis dan truk sampah di jembatan pinggir kota Semarang.
8. kamis lalu tokoh sastrawan ibukota Gunawan Muhammad membedah buku milik sastrawan di kota saya.

Latihan 2.
Praktek menyusun berita!!!

1 komentar:

NOVEL MAHARDIKA mengatakan...

salam buat tante vie's. dari keponakannya, nih...