20 Maret 2009

my poetry

mawar hitam: dendam di bola matamu

aku merangkaki batuan ini jutaan tahun lalu, sayangku…
mengembara dalam sunyi diri
seperti sejarah yang bercucuran dari atap lukamu

aku pun menghiasi pilu waktu dengan rindu kesumat
penjelmaan puisi suci
berabad lalu

aku mengembara dalam selancar waktu, sayangku
bersama kuntum mawar hitam di sekujur tubuhmu
semerbak wangi
juga ngeri

tahukah kau periku….
kembara sunyiku berjuta tahun lalu cuma dapatkan tulang igamu
melintang di batas cengkerama dan pergumulan ciuman lama
juga peluk hasratmu yang berkobar dengki
mungkin iri
mungkin dendam
entah pada siapa….

kini aku kembali mengembara
di hutanmu yang lebat


Satu lagi ‘Cinta’ untukmu

tlah kuciptakan cinta di rongga dadamu
namun mengapa kau sibuk menjalin masa lalu?
masa hitam
pergumulan panjang rindu dendam

ini masa depan: masa gelincir batu yang berderak sendu

ulurkan tanganmu, dewaku…
seperti saat pertama kau menyanjungku
dan menidurkanku di atas jerami waktu

kuburlah masa lalumu, dewaku…
membaurlah bersamaku
di ranjang rindu



pelacur di tepi jurang

kau susupkan bibirmu di dadaku
:seperti bayi
mencari sepucuk kehangatan yang tersimpan

lalu aku terbahak dalam tawa sumbang
:seperti pelacur malang
tak tahu harus pulang atau menetap di sini
di antara ratusan tubuh lelaki

kau akhirnya membenamkan seluruh hasratmu
di dadaku
seperti pengantin selepas ijab kabul

tapi aku lupa siapa kamu
atau memang aku tak tahu namamu?
yang terlintas dalam benakku cuma kamu, kamu, kamu
tak peduli siapa apa

hingga seperempat abad
kau masih di sini
meringkuk di ketiakku
meremas-remas jantungku….


lelaki pertama

kaulah lelaki pertama
yang menusukkan belati di selangkangku
sebelum pesta terencana itu tiba
sebelum upacara dupa bergema

kau lelaki pertama dalam pelukanku
sebelum aku tersentuh badai dendam
dan jurang yang kau tawarkan begitu hitam

kau lelaki pertama yang menyeretku ke neraka
bahkan sebelum aku mengenal cinta
apalagi surga

kau lelaki pertama yang membelah dadaku
dengan belati
meremas jantungku
melahapnya sekali waktu

Tidak ada komentar: