20 September 2008

seuah waktu yang tertunda

aku ingin bahagia. sedetik dua detik. mungkin untuk selamanya. tapi apa yang aku bisa lakukan bila kau tak mau bersama? ini takdir. ya! takdir yang mempertemukan kita dan menuntun kita mencapai kata sepakat membentuk perahu. tapi kenapa kau seolah lari dari nyata. menghabiskan waktu yang terjeda dalam diam kata. kalau kau belum siap, ungkap! jangan bersembunyi di ketiak waktu hingga aku bosan melihat burung-burung silih berganti datang.
cobalah kubur masa lalu. aku pun punya itu. apa salahnya kita bergandeng mesra, berbalut cinta. menatap mega dan berikhtiar dalam semilir senja?

1 komentar:

budi maryono mengatakan...

Tulis terus sampai menyublim!