11 Oktober 2008

saat ingatanku kembali pulih

apa kabar semua novel-novelku yang terkubur? masihkah dia ingin bangkit kembali? membuat jemariku kembali menari, bibirku kembali berzikir, otakku kembali berhayal jauh...
tapi kenapa justru kekosongan yang lahir? mengusik sanubari. menjentik kenangan akan semua hayal yang pernah aku tulis. entah di media, di kertas, di buku, binder, sobekan bungkus rokok, bekas kertas minyak, di atas head lane surat kabar yang aku sukai atau hanya sekedar menulis dalam ingatan.
dalam senja, aku menatap catatan-catatan kecil yang terhempas waktu. tercacah musim, hingga jejaknya amburadul. aku blank! tak ada kamus dalam sanubariku yang kembali menuntun hati ini untuk menulis. bukan cuma sekedar menengguk lembaran rupiah bila karyaku (dan bila redakturnya baik hati, dan mungkin memang ya) memuat tulisanku.
aku bingung dengan apa yang aku lakukan. pengelanaan panjang. penantian yang tak berujung nantinya bakan kujadikan bayi bagi novel-novelku.
kali ini, aku memang tak bergairah lagi membicarakan karya-karya penulis. tapi aku selalu bergairah untuk membikin novel. satu saja. sebagai ladang penyaluran hajat batinku, dan peninggalan buat anak cucuku kelak.
lalu, sampai disinikah aku menulis? sampai disinikah aku mengabdikan diri pada karya sastra dengan tulisanku yang buruk rupa?
atau aku belajar merangkak kembali?
berhenti?
merangkak?
berhenti?
merangkak?
berhenti?
MERANGKAK!!!!!

Tidak ada komentar: