hanya saja aku tak mau mencampur malam dengan udara. tapi dingin ini terus menyergap. menahanku tuk kabarkan suka cita yang kini kurasa
apa makna pelangi? tanyamu
pagi masih dingin. embun dan hujan berlarian mengejar jasadmu yang tak lagi nyata
sedang hariku hilang dalam nyalang kata-kata.
apa maksud kau pintal pelangi dirambutku? tanyamu lagi
aku tlah menggadai diriku dengan wangimu.
kesementaraan itu cuma pinus yang keropos dilalap musim dingin
dan keabadian itu kini kupeluk
kudekap erat...
masihkah kau sisakan pelangi untukku? tanyamu untuk kesekian kali
hanya langit yang mengerti
dia akan kirimkan
sewarna dan sewarna lagi
di hatimu.....
2 komentar:
Aku merasakan, puisimu makin lama kian maknyus
aku juga
Posting Komentar