26 Februari 2008

Gelas Cinta


Aku ingin mengisi gelas-gelas cinta bersamamu

Saat ini, esok, atau setelah semua kembali ke pangkuan kasihNya

Seperti cinta Tuhan yang ia berikan lewat senyum Hawa pada Adam

Seperti damai yang dihembuskan angin sorga

Asa terajut dalam ikatan suci

Membentang kesetiaan

Bagai kelambu pengantin di musim tuai

For your wedding party

11 Sept ‘06

Lira Lara

Di sisimu aku bercinta dengan kematian:

Bayang kunang-kunang

Terdampar di parit harapan

Entah lelembut mana menawarkan luka-luka pada raut ayumu

Aku tlah pergi ke dunia asing tempat spora rekah lumut kuyup

Dan aku kehilangan warnamu yang sempat kukalungkan

Tapi aku ingin bercinta dengan kematian:

sekali lagi

jangan kauhalangi

akulah penyepi dihinggapi rayap-rayap

cacing-cacing

bilapun engkau terlambat hadir

kan kuberikan segelintir bayang-bayang

di ujung matamu

Februari 2007

Apa Yang Berdetak?


Ada yang bersembunyi di hatimu

Seperti surya berlindung di balik mega

Mataku gelap


Ingin kujelajahi deltamu yang gembur

Menanam benih-benih kepercayaan

Tapi…

Masih ada yang bersembunyi di hatimu


Ada yang berdetak sama dengan detak jantungmu

Dikiri hatimu

Di pusar jiwamu

Di paruh diafragmamu yang mencuat bisu

Aku tak tahu


Hanya lamalama detakmu makin terasa

Bergetar gemuruh mengguncang kestabilanku

Matamu bicara lewat air mata

Tapi bibir senyum penuh cinta


Apa yang bersembunyi di hatimu?

Apa yang berdetak?

Ujung Senja, Sept’06


Berceloteh Mimpi


Ijinkan mulutku berceloteh mimpi dengan batu beku

Setelah telingamu tak lagi sudi tampung ocehanku

Tlah lama kugigit bibir

Bersandar di tiang pengharapan

Nanti waktu lapangmu tuk bicara jiwa ke jiwa


Masihkah kaumiliki rasa?


Hatiku mulai ragu setelah berwajah pada pohon tumbang

Mulutku terpaku abjad yang tak nyata

Nyaliku tertelan kemelut jiwa


Aku ingin sekali berceloteh padamu

Namun imajinasiku terbakar sumbar yang mencahar

Di tiap bibir hendak bergerak


250706


Catatan Waktu


Kusulam puisi di atas permadani rumputmu yang tandus

Benang alang-alang tlah kuikat membentuk sketsa waktu

Berdetak di jantungku


Aku tlah mencatat mekar bungamu – katamu


Kau berlarian meloncati hatiku

Daun parumu bergelantungan serupa bandul

Menari

Kulihat kau memetik kelopak jantungku

Meremasnya hingga berdarah


Aku tlah temukan wangimu – teriakmu


Dan kau titipkan mimpimu pada jutaan peri yang terbang mengitari taman hatimu

Yang tiba-tiba lenyap


Kusulam puisi di atas rumput tandus yang kau tinggalkan dalam catatan waktu beku


280906



Tidak ada komentar: