pelangi yang melingkar di rambutmu
menyambangiku sore itu, andara...
meleleh air mata paling senja
gemercik sungai rasa memikat kabut
yang kaupintal dengan jemari runcingmu
kau tampak seperti malaikat di bola mataku
menyendera segenap cinta
seperti tetes embun yang kau sunting di pagi buta
aku juga menyunting pelangi yang
lepas pelan-pelan dari cakrawala
lalu melingkarkannya sekali lagi untukmu
di rambutmu
seperti waktu lalu
mungkin pelangi lain yang tak sama juga menyambangiku, andara?
pelangi di rambutmu itu
akupun kembali ke duniamu yang lain
menatap matamu yang lain
mendekap tubuhmu yang lain
di batas waktu ini, andara
aku memetik satu warna pelangi yang kusisir dengan hatiku
lalu menyimpulkan sebentuk cincin kawin
untukmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar