15 April 2008

Manusia yang ingin dimanusiakan

semua ini gara-gara temenku ngajak ketemuan sama eks-tapol pulau Buru(Minggu, 13 April 2008). Ya! Aku dikemukan langsung sama mereka, korban kekejaman rezim di tahun 1965/1966. bertukar sapa selayaknya kenalan lama. berbicara ngalor ngidul sambil sesekali rembes dan ketawa. ah, semua rasa berbaur nggak teratur saat aku melewatkan siang yang gerah itu bersama mereka.
Sekitar pukul sepuluh aku datang. Mas Arif Rahman Hakim langsung memutar film dokumenter yang beberapa waktu lalu diputar di Metro TV. aku benar-benar tersentuh melihat mereka yang masih saja menampakkan semangat menyala-nyala dan berkobar-kobar seperti ketika berjuang dulu. Dalam setiap kalimat, memunculkan spirit yang menggetarkan palung rasaku. Suer! Aku bener-bener terharu. rasanya aku ditarik ke masa lalu yang mempertontonkan kekejaman sejarah yang begitu mengelegak. lalu dihadapkan pada peristiwa-peristiwa yang tentu bikin kita mengingat betapa sakit derita orang-orang tak bersalah, yang tak tahu menahu, kemudian malam-malam digedor pintu rumahnya, diseret ke luar, dibawa mobil-mobil tak bercat dan tanpa diadili sedikitpun mereka dihukum.
Aku mengelus dada dan bersyukur bahwa aku tak hidup di masa itu. Bahwa aku tak jadi korban kekejaman sejarah. Bahwa aku bukan....
Ya! semua ini soal manusia dan kemanusiaan. manusia yang ingin dimanusiakan, juga jalan kemanusiaan yang terbentang bila kita mau berempati sedikit atau meluangkan waktu untuk mengenang masa lalu. Di sini, kita juga manusia.
Saat mereka ingin penjara sosial dan ekonomi yang selama ini membelit mereka dihapus. dan saat mereka minta kembali kesejahteraan yang dulu terampas hingga anak cucu bahkan cicit mereka jadi korban, apakah kita akan diam membisu?
Apa salahnya kalau sesekali kita merenung dan mempertanyakan diri: sudah benarkah kita? sudah baktikah kita pada negara? sudahkah kita berbuat sesuatu untuk negara? sekecil apapun itu. Sudahkah?
Marilah kita membuka sekejab celah yang sempat terabaikan karena kesibukan atau pekerjaan kita. ini soal kemanusiaan dan masalahnya kita di sini juga masih manusia!

1 komentar:

budi maryono mengatakan...

Postingan ini kayake senada dengan nasihat bapak politikus di atas itu... Aneh juga ya...